Well Testing
(Pengujian Sumur) Panas Bumi
Muhammad Farid H. dan M. Rasyid Ridho
Muhammad Farid H. dan M. Rasyid Ridho
Well test (uji sumur) adalah salah satu metoda
dalam teknik perminyakan yang dilakukan untuk mengetahui penyebab masalah
yang terjadi pada lubang sumur, baik reservoir minya, gas dan panas bumi. Tujuan utama dari suatu pengujian sumur adalah
untuk menentukan kemampuan suatu formasi untuk berproduksi. Apabila pengujian
dilakukan dengan baik
dan kemudian hasilnya dianalisis dengan baik maka banyak informasi yang sangat berharga diperoleh, seperti
permeabilitas effektif fluida, kerusakan atau perbaikan formasi di sekeliling lubang sumur
akibat pemboran ataupun pada saat berproduksi, tekanan reservoir, batas-batas
reservoir dan bentuk radius pengurasan. Pada prinsipnya pengujian ini dilakukan sangat
sederhana yaitu dengan memberikan
gangguan kesetimbangan tekanan terhadap sumur yang akan di uji ini dilakukan
dengan memproduksi dengan laju aliran yang konstan atau penutupan sumur. Perubahan tekanan (pressure transient) yang meningkat atau menurun yang
menyebar keseluruh reservoir ini diamati setiap saat dengan mencatat tekanan pada lubang bor. Apabila
perubahan tekanan tersebut di plot
dengan fungsi waktu, maka akan didapatkan analisa polaaliran yang
terjadi dan juga besaran-besaran dan karakteristik formasinya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa
macam tes dilihat dari jenis metode
well test, maka metode yang digunakan adalah Drill Stem Test (DST) dan
Pressure test yang terdiri dari
beberapa tipe yaitu: Pressure Draw
Down Test, Pressure Build Up Test, Injection Test, dan Falloff Test.
Pressure
Buildup Test adalah salah satu teknik pengujian transient tekanan yang paling
dikenal dan banyak dilakukan. Test ini dilakukan pertama-tama dengan cara
memproduksikan sumur selama selang waktu tertentu dengan laju produksi yang
tetap, setelah itu dilakukan penutupan sumur (shut in) untuk sementara waktu
yang menyebabkan naiknya tekanan yang dicatat sebagai fungsi waktu. Gangguan
ini akan menyebabkan timbulnya tekanan yang bergerak menyebar kearah luar dari
sumur dan akhirnya akan mencapai batas reservoir. Analisa Pressure buil-up bisa
dilakukan dengan menggunakan simulator, misal Saphir 3.20
(http://repository.upnyk.ac.id/924/1/JUDUL%2BABSTRAKSI.PDF). Dan jenis grafik
tersebut didapat beberapa karakteristik reservoir yang penting seperti tekanan
reservoir (P*), permeabilitas (k) dan skin faktor (s). Analisis ini dilakukan
untuk mengetahui apakah sumur tersebut mengalami kerusakan atau tidak, dan juga
untuk memperkirakan model reservoir yang diuji.
2. Pressure Draw Down Test
Pressure drawdown testing adalah suatu pengujian
yang dilaksanakan dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan laju produksi
tetap selama
pengujian berlangsung. Sebagai syarat awal, sebelum pembukaan sumur tersebut tekanan awal hendaknya seragam di
seluruh reservoir yaitu dengan menutup sumur sementara waktu agar dicapai
keseragaman tekanan di reservoirnya.
Pada dasarnya pengujian ini dapat dilakukan pada:
a. Sumur baru
b. Sumur-sumur lama yang telah ditutup sekian lama
hingga dicapaikeseragaman tekanan reservoir.
c. Sumur-sumur produktif yang tidak dapat dilakukan
pressure build-uptest, dikarenakan sumur tidak memungkinkan untuk menghentikanproduksi.
Berdasarkan pada rejim aliran yang terjadi, maka
metoda analisa pressure drawdown test
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Pada saat periode transien (http://gede-siddiarta.blogspot.com/2011/10/peran-well-test-ing-untuk-evaluasi.html)
2) Periode transien lanjut (http://gede-siddiarta.blogspot.com/2011/10/peran-well-test-ing-untuk-evaluasi.html)
3) Periode pseudo steady-state atau semi steady state (http://gede-siddiarta.blogspot.com/2011/10/peran-well-test-ing-untuk-evaluasi.html)
Tes ini identik dengan Pressure Drawdown
Test, perbedaannya bahwa alirannya masuk ke sumur bukan keluar dari sumur.
Cairan diinjeksikan ke dalam sumur pada tingkat yang konstan, dan laju injeksi
dan tekanan lubang bawah diukur sebagai fungsi waktu.
Falloff Test adalah jenis uji transien tekanan yang
dilakukan dengan menutup injector dan mengukur penurunan tekanan yang
dihasilkan di reservoir terhadap waktu. Injector adalah sumur yang digunakan
untuk mengalirkan fluida dari permukaan kembali ke dalam reservoir untuk
menggantikan fluida reservoir yang diproduksi. Tekanan reservoir biasanya jatuh
ketika fluida diproduksi dari reservoir. Inilah sebabnya mengapa ada injektor.
Injector digunakan untuk menggantikan rongga yang dibuat oleh cairan yang
diproduksi sehingga dapat mempertahankan tekanan reservoir.
0 comments:
Post a Comment